Hamudi Setiyawan Prabowo: Kisah Akhir Tahun

Kisah Akhir Tahun

Akhir tahun biasanya dijadikan langkah awal dalam sebuah perjalanan kisah untuk tahun kedepannya. Saat-saat seperti inilah kita harus menutup lembaran lama, dan siap untuk membuka lembar-lembar baru yang masih menjadi misteri. Bukan berarti kita harus menghapus kenangan, tapi kita jangan terlalu larut dalam sebuah kenangan itu, suka maupun duka. Karena kita masih bisa membuat lembaran kisah yang lebih baik untuk tahun kedepannya.

Aku punya sebuah renungan buat teman-teman. Sekedar jadi bacaan ringan aja sih. Yah, walaupun sepintas lalu... masuk lewat mata kanan, keluar dari mata kiri. Tapi diusahakan ya, mampir dulu ke hati.

Wokeeh, langsung menuju TeKaPe:

Suatu ketika, Mawar (bukan nama sebenarnya) mendapati tiga sosok tamu tak dikenal sedang berkunjung ke rumahnya. Mawar berkata: "Aku tidak mengenal kalian, tapi sepertinya kalian kelelahan karena perjalanan jauh. Mari masuk, didalam ada duren buat penghilang penat" (buahnya dimakan, kulitnya buat pijat refleksi).

Salah satu tamunya bertanya: "Apakah suamimu sudah pulang?".
"Belum, mungkin sebentar lagi".
"Oh.. Kalau begitu, kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suamimu pulang".
"Okelah kalo beg.. beg.. beg.. begitu! Paling tiga jam lagi suamiku dah nyampe rumah kok".

Tak lama kemudian, suami Mawar (sebut saja namanya Kumbang) pun tiba di rumah dan Mawar menceritakan perihal tamu tak dikenalnya itu. Sang suami menyuruh istrinya mengundang ketiga tamunya masuk ke rumah.

"Maaf, kami sema tak bisa masuk bersama-sama", kata mereka hampir bersamaan. "Lho, kenapa?" tanya Mawar merasa heran. Salah seorang tamu berkata, "Sudah peraturannya begitu. Nama dia Kekayaan, sedangkan yang ini bernama Kesuksesan, dan aku sendiri bernama Cinta. Coba tanya suamimu, siapa diantara kami yang boleh masuk ke rumahmu".

Mawar kembali masuk rumah dan menyampaikan pesan tamu itu kepada suaminya. Kumbang merasa sangat heran "Waow... menyenangkan sekali. Baiklah, coba kamu ajak si Kekayaan masuk kedalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan kekayaan".

Tapi istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, "Yayang... kenapa tak kita undang si Kesuksesan saja? Sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan bisnis kita". "Oke... Kalo itu maumu. Gitu aja kok repot".

Tiba-tiba dari balik pintu, muncullah sikecil (maaf, aku lupa namanya) ikut mengusulkan siapa yang akan masuk kedalam rumah. "Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Cinta yang masuk kedalam? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan cinta".

Akhirnya diambillah sebuah keputusan, "Baiklah, ajak masuk si Cinta ini kedalam. Dan malam ini si Cinta akan menjadi tamu kita".

Mawar kembali menemui tamunya, "Siapa diantara kalian yang bernama Cinta? Ayo... silakan masuk, andalah tamu kami malam ini". Si Cinta kemudian bangkit dan berjalan masuk kerumah, diiringi si Kekayaan dan si Kesuksesan.

Karena merasa janggal, Mawar bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan. "Kami hanya mengundang si Cinta yang masuk ke dalam, tapi kenapa kalian ikut serta?".

Kedua tamu yang ditanya menjawab bersamaan. "Kalau anda mengundang si Kekayaan atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena anda mengundang si Cinta... maka, kemanapun Cinta pergi, kami akan selalu ikut bersamanya. Dimana ada Cinta, maka Kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta. Sebab ketahuilah, sebenarnya kami buta. Dan hanya si Cinta yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita kepada jalan kebaikan, kembali ke jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini".

Akhirnya pangeran dan Cinderella dapat bertemu kembali, kini mereka hidup bahagia. Cukup sekian dan terima kasih. Met bobo... Sampai jumpa tahun depan. I luv U full...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Kisah Akhir Tahun"

Posting Komentar